Perbedaan Fan Belt dan Timing Belt Pada Mobil

Goozir.com – Perbedaan fan belt dan timing belt. 2 Belt atau sabuk pada kendaraan mobil memiliki perannan penting untuk kinerja mesin yang baik. Dan jangan salah, ada perbedaan fan belt dengan timing belt.

2 belt tersebut pada intinya memiliki fungsi yang sama yaitu mendukung kinerja mobil agar bekerja dengan baik namun ada sejumlah perebedaan antara keduanya.

Perbedaan Fan Belt dan Timing Belt

Dari segi fungsi, Fan belt atau tali kipas menggerakan komponen mesin di bagian luar seperti altenator, power steering, kompresor AC dan water pump.

Jika fan belt putus maka bisa membuat kinerja komponen luar yang digerakan fan belt tidak bekerja dengan baik seperti power steering berat, AC tidak dingin dan bisa juga kelistrikan terganggu.

Sementara itu timing belt berfungsi untuk menggerakan komponen mesin yang berada di bagian dalam seperti mengatur buka tutup klep.

Adanya timing belt ini, pergerakan piston dan klep menjadi sinkron dan tidak berbenturan.

Jika Timing belt putus maka bisa membuat klep bengkok karena berbenturan dengan piston.

Kemudian perbedaan fan belt dan timing belt dari bentuknya, Timing belt memiliki bentuk gerigi agar putaran crankshaft dan camshaft menjadi selaras.

Fan belt memiliki bentuk yang runcing dibagian ujungnya dan lebih pendek.

Saat butuh untuk menggerakan komponen tambahan maka butuh fan belt yang lebih panjang.

Tanda Fan Belt dan Timing Belt perlu diganti

Untuk Timing Belt biasanya pabrikan menyarankan untuk menggantinya minimal sudah mencapai jarak pemakaian 50.000 km.

Sementara untuk fan belt minimal telah mencapai 25 kilomater.

Cara mendeteksi lainnya dalah dengan memperhatikan tanda berikut yaitu suara berdecit saat mobil digunakan.

Tips Ganti Timing Belt

Ada satu hal penting yang perlu diperhatikan sat ganti timing belt yaitu ganti juga Tensioner.

Tensioner berfungsi untuk menjaga agar timing belt tetap paa posisi ideal (tidak terlalu kencang dan tidak terlalu kendur)

Efek timing belt yang terlalu kencang akan menimbulkan bunyi dengung, sedangkan jika timing belt terlalu kendur bisa menyebabkan lompat satu gigi.

Jika lompat satu gigi maka waktu buka tuutp klep menjadi tidak pas akibatnya mesin bisa menggelitik karena pengapian lebih maju.

Jika Tensioner tidak di ganti saat ganti timing belt maka sewaktu-waktu tensioner minta ganti maka harus bongkar timing belt juga.

Padahal pemasangan timing belt harus presisi jadi lebih mudah dan meminimalkan risiko saat gaai timing belt juga ganti tensioner.

Itulah perebdaan fanbelt dan timing belt, semoga berguna…

baca juga info pilihan berikut ini

Follow Us

Instagram: Goozirblog

FB Page : Goozircom

Twitter : Goozircom

Telegram : Goozircom

Youtube :